Jakarta, Kabar yang beredar di internet menyebutkan
kerupuk yang berbahaya akan menyala saat dibakar. Menurut Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM), tidak perlu dibakar pun kerupuk berbahaya akan
menyala. Bukan nyala api tentunya, tetapi nyala dari pendar warna atau
fluoresensi.
"Warnanya ngejreng, berpendar atau berfluoresensi,"
kata Kepala BPOM Lucky S Slamet saat menjelaskan ciri-ciri kerupuk
berbahaya, usai pencanangan Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan
Ilegal (GN-WOMI) di Kantor BPOM, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat,
Jumat (8/2/2013).
Menurut Lucky, kerupuk dengan ciri-ciri warna
ngejreng menunjukkan bahwa kerupuk tersebut mengandung bahan pewarna
berbahaya misalnya Rhodamin-B. Sebagian dari bahan tersebut merupakan
karsinogen atau penyebab kanker sehingga tidak boleh digunakan sebagai
bahan campuran dalam makanan apapun termasuk kerupuk.
Kerupuk
dengan bahan pewarna berbahaya banyak ditemukan dalam keseharian. Sulit
dikontrol karena dibuat oleh industri kecil, dijual kiloan atau curah
sehingga banyak yang tidak punya izin. Dan celakanya, biasanya justru
kerupuk warna-warni seperti ini yang banyak digemari karena renyah dan
rasanya gurih.
Mengenai isu kerupuk yang digoreng dengan minyak
mengandung plastik, Lucky mengatakan sejauh ini BPOM belum pernah
menemukan. Ia meminta masyarakat bisa memilah antara informasi yang
benar dengan informasi yang hanya meresahkan. Menurutnya, informasi soal
kerupuk mengandung plastik termasuk yang meresahkan karena belum pernah
ditemukan BPOM.
"Kerupuk itu kalau dibakar, karena mengandung
minyak, pasti akan menyala. Semua yang mengandung minyak kalau dibakar
akan menyisakan bekas seolah-olah mengandung plastik. Dan kami telah
menguji, hasilnya tidak ada (kandungan plastik)," kata Lucky.
Sebagaimana
diberitakan detikHealth sebelumnya, kerupuk mengandung 75 persen
tapioka. Bahan tersebut jika dibakar akan menjadi karbon atau arang
sehingga tampak gosong. Dan karena 18 persen minyak yang dipakai untuk
menggoreng akan terserap, maka kerupuk akan menjadi seperti sumbu lampu
minyak yang akan menyala jika dibakar.
Kerupuk yang digoreng
dengan minyak yang dicampur plastik sejauh ini memang belum ditemukan
BPOM. Namun bila ada makanan yang terkontaminasi plastik, menurut dr
Andhika Rachman, SpPD, FINASIM, ahli kanker dari RS Dharmais, masuk ke
pencernaan susah diserap dan mengendap dalam tubuh. Pada tahap awal bisa
menyebabkan iritasi, tapi lama-lama juga bisa memicu mutasi dan
menyebabkan kanker.
Dr Andhika menuturkan kanker yang diakibatkan
makanan berplastik atau bahan-bahan berbahaya lain mungkin baru muncul
10 - 15 tahun setelah terpapar. Tapi yang lebih dikhawatirkan adalah
keberadaan bahan berbahaya di dalam tubuh yang bisa mengganggu proses
pencernaan.
Sumber : detik.com
Thursday, February 7, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment