Tak ada satu orang pun di antara kita yang ingin memiliki bau badan.
Keringat yang keluar dari tubuh kita tak jarang menghasilkan bau tak
sedap. Apalagi keringat yang dihasilkan berlebihan, atau dalam istilah
Hiperhidrosis.
Letak Indonesia yang dilewati garis khatulistiwa
menyebabkan kita berada di wilayah yang beriklim tropis. Setiap harinya,
Indonesia mendapat sinar matahari yang membuat kita gerah dan tubuh
mengeluarkan keringat yang berlebih. Apalagi dampak pemanasan global
membuat iklim tak menentu dan membuat suhu udara pada siang hari terasa
lebih panas dari biasanya.
Dengan suhu udara yang panas, tubuh
mengeluarkan cairan yang disebut keringat. Cairan yang keluar itu
sendiri berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh kita. Penguapan keringat
dari permukaan kulit memiliki efek pendinginan karena suhu yang panas.
Oleh karena itu, pada cuaca yang panas atau setelah melakukan kegiatan
fisik yang berat, keringat pun dihasilkan. Tidak hanya itu, keringat
juga dapat dihasilkan ketika kita dalam keadaan gugup dan mual. Namun,
tahukah Anda ada sebagian orang yang mengeluarkan keringat berlebih saat
mereka tidak kepanasan atau melakukan kegiatan berat?
Hiperhidrosis
adalah kondisi ketika seseorang menghasilkan keringat lebih banyak dari
yang dibutuhkan. Hiperhidrosis tidak hanya menimbulkan masalah
kesehatan, seperti infeksi jamur dan bakteri, tetapi Hiperhidrosis juga
dapat mengganggu psikologis dan emosional penderitanya.
Misalnya
saja, keringat berlebih ketika kita melakukan aktivitas di luar bersama
teman. Pastinya, masalah ini sangat berpengaruh pada penampilan kita.
Terutama keringat yang keluar pada ketiak (Hiperhidrosis Aksilaris)
terinfeksi jamur dan bakteri yang berujung menghasilkan bau tidak sedap.
Itulah sebabnya bau badan sering muncul ketika kita berkeringat.
Sehingga mengganggu kepercayaan diri saat berada di sekitar.
Biasanya,
masalah bau badan muncul karena faktor hormonal atau ketika kita
memasuki masa pubertas. Pubertas adalah masa ketika seorang anak
mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Wajar
saja, banyak yang menghawatirkan masalah ini karena sangat berpengaruh
terhadap lingkungan pergaulan. “Saya sering tidak percaya diri ketika
berkumpul bersama teman setelah melakukan aktivitas di luar yang membuat
saya berkeringat,” ucap Shary.
Keringat tidak hanya dihasilkan
dibagian ketiak. Namun, dibagian lain juga, seperti pada tangan
(Hiperhidrosis Palmaris) dan kaki (Hidrosis Plantaris). “Tangan saya
sering kali mengeluarkan keringat, itu sangat mengganggu, jadi saya
harus membawa sapu tangan atau tisu untuk mengeringkan tangan,” ujar
Shary.
Penyebab keringat berlebihan/Hiperhidrosis yang pasti masih
belum diketahui. Namun, Hiperhidrosis mempunyai hubungannya dengan
aktivitas yang berlebihan pada susunan saraf simpatis sebagai pengendali
pembentukan keringat atau hiperaktif pada kelenjar keringatnya sendiri.
Ada pula yang mengkaitkan masalah keringat dengan penyakit jantung.
Sebaiknya untuk masalah ini kita memastikannya kepada dokter.
Cara
sederhana pengobatan untuk mengatasi bau badan adalah menjaga
kebersihan badan paling tidak mandi 2 kali sehari. Kemudian jangan lupa
menggunakan deodoran. Keringat yang keluar akan bertemu bakteri yang
menyebabkan bau badan. Untuk mencegah bakteri berkembang di bagian tubuh
yang berkeringat, deodorant biasanya terdapat antiseptic yang dapat
membunuh bakteri tersebut.
Untuk permasalahan keringat yang
berlebih dapat diatasi dengan menggunakan antiperspirant untuk
mengurangi keluarnya keringat. Antiperspirant menggunakan bahan kimia
untuk menyumbat atau memblokir pori-pori.
Namun, ada salah satu
cara paling efektif untuk penghilang bau badan akibat dari keringat yang
berlebihan/Hiperhidrosis, cara mengatasinya adalah dengan melakukan
injeksi botox. Botok dapat menghalangi saraf pada ketiak, tangan ataupun
kaki yang memicu kelenjar keringat. Namun, botox tidak bersifat mutlak.
Sehingga harus dilakukan berulang kali.
Dari berbagai cara di
atas, Hiperhidrosis dan bau badan dapat di atasi seminimal mungkin.
Sehingga kita tidak lagi merasa minder ketika berada di lingkungan
pergaulan.
Sumber : tribunnews
Sunday, January 13, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment